Thursday, 4 February 2016

KONSEP SWOT (Strengthness, Weakness, Opportunity, Threats)



SWOT Analysis (Strengthness, Weakness, Opportunities, Threats)

SWOT merupakan suatu bentuk analisis didalam manajemen perusahaan atau di dalam suatu organisasi yang secara sistematis dapat membantu suatu perusahaan dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan yang ingin dijangkau, baik tujuan tersebut dalam jangka waktu pendek maupun dalam tujuan dalam jangka panjang.

SWOT merupakan suatu bentuk analisa situasi dan juga kondisi yang bersifat deskriptif (memberikan suatu gambaran).

Analisa tersebut dapat menempatkan situasi dan kondisi sebagai faktor – faktor masukan yang di kelompokkan menurut kontribusinya masing – masing. Satu hal yang perlu diingat adalah analisa SWOT ini semata – mata sebagai sebuah analisa yang ditunjukkan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang dapat memberikan jalan keluar bagi permasalahan yang sedang dihadapi.

Manfaat dari analisis SWOT adalah sebagai metode analisis yang paling dasar, yang bermanfaat untuk melihat suatu topik ataupun suatu permasalahan dari 4 sisi yang berbeda. Hasil dari analisa tersebut biasanya berupa arahan ataupun rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan – kekuatan perusahaan dalam rangka untuk menambah keuntungan dari segi peluang yang sudah ada, dan mengurangi kekurangan – kekurangan yang sudah ada dalam rangka untuk menghindari suatu ancaman bagi perusahaan. Peran dalam analisis tersebut digunakan untuk meminimalisasi kelemaan yang terdapat didalam suatu perusahaan atau organisasi serta menekan dampak ancaman yang rimbul dan yang harus dihadapi.
SWOT;
1. Strengthness (S), analisa dari kekuatan perusahaan, situasi maupun kondisi yang merupakan suatu kekuatan dari suatu organisasi pada saat ini. Yang harus dilakukan didalam analisis ini adalah setiap perusahaan perlu menilai kekuatan – kekuatan yang ada dalam perusahaan yang ingin di analisis. Jika suatu kekuatan didalam suatu perusahaan tersebut unggul dalam teknologinya, maka keunggulan tersebut dapat dimanfaatkan kualitas yang lebih maju.
2. Weakness (W), analisa dari kelemahan perusahaan, situasi maupun kondisi yang merupakan suatu kelemahan dari suatu organisasi pada saat ini. Yang harus dilakukan didalam analisis ini adalah menganalisis kelemahan didalam sebuah perusahaan atau organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu perusahaan.
3. Opportunity (O), analisa dari peluang perusahaan, situasi maupun kondisi yang merupakan suatu peluang dari suatu organisasi pada saat ini. Yang harus dilakukan didalam analisis ini adalah memberikan perencanaan peluang yang berkembang bagi suatu organisasi di masa depan dengan terobosan – terobosan yang daoat memungkinkan suatu perusahaan untuk dapat berkembang dimasa yang akan datang.
4. Threats (T), analisa dari ancaman perusahaan, situasi maupun kondisi yang merupakan suatu ancaman dari suatu organisasi pada saat ini. Yang harus dilakukan didalam analisis ini adalah menganalisis suatu tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan dalam berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan dan mengakibatkan kemunduran. Jika tidak segera diatasi, maka ancaman tersebut akan berubah menjadi penghalang bagi suatu perusahaan yang bersangkutan baik dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang.


semoga bermanfaat ^^
by ; ind - cuxx

Konsep Five Porter (Five Forces Porter Concepts)


Di kemukakan oleh MICHAEL E PORTER (SEORANG PROFESSOR DARI HARVARD UNIVERSITY BUSINESS SCHOOL, 1979


Konsep Pengertian (Meaning Concept);

Konsep Five Porter (Concept Of Five Forces Porter), dijelaskan bahwa suatu metode yang digunakan untuk menganalisis industri atau perusahaan dan perkembangan suatu strategi bisnis dalam lingkungan persaingan. Model dari Michael E Porter ini sangat efektif digunakan untuk menganalisis secara kompetitif dalam suatu industri atau perusahaan baik dalam lingkup internal maupun lingkup eksternal. Maksud dari industri atau perusahaan itu adalah serangkaian suatu bisnis yang menawarkan suatu produk maupun jasa yang sejenis (homogen).


Sejarah Analisis Five Force Porter (History);

Pada kondisi dunia usaha yang keadaannya lebih baik merupakan ciri utama periode ini. Pelanggan dapat memilih berbagai strategi alternatif dan hal tersebut dilakukan secara sadar karena informasi pasar yang sedang berkembang tersebut sangat jelas berikut tentang detail dan spesifikasi dari suatu produk yang di pasarkan sangatlah jelas. Sektor industri yang sekarang ini sedang berkembang pesat adalah perusahaan jasa. 


Pasar itu didominasi oleh pasar pembeli yang dapat di implementasikan kepada pelayanan suatu perusahaan terhadap konsumen – konsumennya. Konsumen biasanya mempunyai kebiasaan untuk memilih, sehingga model produk maupun jasa yang ditawarkan oleh perusahaan harus diiringi dengan konsep pelayanan yang cepat, terutama pada siklus hidup produk yang semakin diperpendek.

Penggunaan teknologi menjadi trend pada saat ini, dan menjadi yang sangat penting karena situasi persaingan antar perusahaan yang semakin ketat. Dengan adanya teknologi yang bermunculan, dapat memberikan suatu peluang kepada perusahaan untuk memasarkan prduk dan jasa yang ditawarkan dalam bersaing. Dengan demikian dapat ditarik makna bahwa investasi dalam dunia teknologi yang kian bersaing ini sangatlah penting dan diharuskan dalam dunia indutri. Trend yang umumnya terjadi pada waktu itu adalah rekstrukturalisasi organisasi (Organizational Restructuring).


Situasi yang dapat dilihat pada masa sekarang ini adalah bertumpu pada persaingan harga, kualitas, dan kecepatan pelayanan yang diberikan. Konsentrasi pada organisasi ini bertumpu pada suatu inovasi terhadap proses dan produk. Dalam penerapannya organisasi pada masa sekarang ini membentuk struktur yang semakin datar (Flat), mengurangi persediaan, jangka waktu proses produksi yang dipersingkat, pengurangan beberapa komponen produksi yang dianggap perusahaan tidak perlu, dan melakukan evaluasi produk dengan cepat, serta mengurangi konsentrasi untuk project – project yang dianggap membuang waktu seperti inovasi dalam engineering.


Manfaat dan Kegunaan (Benefit and Usefulness);

Dengan adanya metode five forces porter tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk analisis kompetitif di tingkat industri dan biasanya juga digunakan untuk mengetahui di mana posisi sebuah perusahaan apakah sedang berada didalam posisi yang sulit atau pada posisi puncak. Sehingga perusahaan dapat meningkatkan kekuatannya (Beginning Of Power), mengantisipasi kelemahannya, dan menghindari suatu perusahaan untuk mengambil suatu keputusan yang salah.


Analisis 5 Kekuatan Porter (Five Forces Porter Model Analysis);

1. Ancaman Kompetitor Baru (Threats Of New Entrants), dimaksudkan bahwa hambatan masuk yang tinggi (entry barriers) industri yang tinggi, dapat diasumsikan bahwa akan dapat mempertahankan daya tarik industri dalam jangka waktu yang panjang. Sebagai contoh, Teh Botol Sosro dengan Coca Cola telah turut melindungi produk – produk tersebut dari serangan pesaing baru sehingga kedua produk tersebut masih dapat mempertahankan posisinya dipasar.

Hal – hal yang perlu diperhatikan, antara lain;

A. Skala Ekonomi (Economics Of Scale), Apakah suatu produk bisa dibuat dalam jumlah kecil atau harus dibuat dalam jumlah yang besar?

B. Kurva Pembelajaran (Learning or Experience Effect), Apakah hal ini dapat dicapai dalam waktu yang cepat atau lama karena akan mempengaruhi biaya produksi secara keseluruhan?

C. Diferensiasi Produk (Differentation of Product), Apa yang membuat produk tersebut unik baik dalam bentuk fisik produk atau posisi penempatan produk yang membedakannya dari produk pesaing yang berada dalam industri yang sama?

D. Kebutuhan Modal (Capital Requirement), Biaya modal apa saja yang dibutuhkan dalam memasuki bisnis tersebut?

E. Biaya Pemindahan (Switching Cost), Biaya apa saja yang butuhkan untuk melakukan perpindahan dari perusahaan A ke perusahaan B?

F. Akses ke Jalur Distribusi (Access to Distribution Channels), Bagaimana cara memegang peranan yang krusial dalam jalur distribusi yang digunakan?

G. Antisipasi Pertumbuhan (Anticipated Growth), Apa saja kemungkinan pertumbuhan industri yang dapat terjadi jika melihat data – data pendukung yang sudah ada?


2. Daya Tawar – Menawar Supplier (Bargaining Power of Supplier), dimaksudkan bahwa pemasok memiliki posisi tawar – menawar yang berbeda – beda terhadap suatu perusahaan. Kemampuan pemasok untuk menentukan syarat – syarat perdagangan yang dapat menguntungkan kedua belah pihak sangat dipengaruhi oleh adanya elemen – elemen struktrur industri. Elemen – elemen dari struktur industri yang dimaksudkan adalah Differentiation of Inputs, Switching Costs of Supplier and Firms in the industry, Presence of Substitute Inputs, Supplier Concentration, Importance of Volume to Supplier, Cost Relative to Total Purchases in the Industry, Impact of Inputs on Cost or Differentiation, and Threat of Forward Integration. Jika perusahaan memiliki pasokan bahan baku dari beberapa pemasok maka kedudukan akan perusahaan relatig lebih kuat dibandingkan dengan pemasok sehingga pemasok tidak akan memberikan ancaman bagi perusahaan. Sebaliknya, jika perusahaan hanya bergantung keapada satu pemasok maka kedudukan pemasok akan menjadi kuat dan dapat menimbulkan ancaman bagi suatu perusahaan.


3. Daya tawar – Menawar Pembeli (Bargaining Power of Buyers/Consumers), dimaksudkan bahwa pembeli memiliki posisi yang sangat penting terhadap keberlangsungannya hidup perusahaan karena sales revenue yang diperoleh dari perusahaan berasal dari penjualan produk perusahaan kepada buyers. Posisi yang terdapat dalam metode ini adalah Bargaining Leverage dan Price Sensivity. Faktor yang menentukan adalah Buyer Concentration vs Firm Concentration, Buyer Volume, Buyer Integrate, and Substitute Products. Faktor lain yang dapat menentukan kekuatan pembeli adalah Price or Total Purchases, Product Differences, Brand Identity, Buyer Profits & Decision Makers’ Incentives.


4. Ancaman dari Produk Pengganti (Threat of Substitute Products), dimaksudkan bahwa persaingan terhadap produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan tidak hanya berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang sama jadi dapat menimbulkan persaingan langsung (Direct Competition), melainkan dapat juga berasal dari perusahaan untuk memproduksi produk yang memiliki kesamaan fungsi dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Produk yang seperti itu disebut dengan produk substitusi (Subtitute Products).

5. Persaingan Antar Perusahaan yang Sudah Ada (Competitive Rivalry Within the Industry), dimaksudkan bahwa persaingan antar satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Intensitas Persaingan antar perusahaan dalam satu industri sangat dipengaruhi oleh faktor – faktor berikut adalah Industry Growth, Fixed Costs or Value Added, Intermitten Overcapacity, Product Differiencies, Brand Identity, Switching Costs, Concentration & Balance, Informational Complexity, Diversity of Competitors, Corporate Stakes, and Exit Barriers. Jika suatu perusahaan sudah melakukan inovasi maka perusahaan tersebut dapat menikmati profit dalam jumlah yang besar pada saat pesaing lain belum memasuki pasar yang sama. Akan tetapi pada saat ini persaingan sudah masuk dalam tahap Wild yang ditandai dengan semakin cepatnya pesaing memperoleh suatu akses teknologi sehingga dalam waktu yang relatif singkat mereka akan dapat menghasilkan produk yang serupa dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan Investor. Faktor – faktor yang berdampak adalah Pure Monopoly, Avoided Competition, Hyper Competition, Perfect Competition.


Semoga Bermanfaat ^^
by ; ind - cuxx